Selasa, 06 Desember 2016

Asuhan Keperawatan Intoksikasi Makanan dan Minuman



Top of Form
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS KERACUNAN MAKANAN
A.    PENGKAJIAN
1.      IDENTITAS KLIEN
Nama klien       : Tn. A
Usia                 : 26 tahun
Jenis kelamin    : Laki-laki
Tanggal masuk  : 14 Juni 2013
No. Register     : 0903055
Diagnosa medik            : Keracunan Makanan
2.      KELUHAN UTAMA / ALASAN MASUK RS
Klien mengalami penurunan kesadaran yaitu somnolen, muntah setelah makan tempe, pusing.
3.      PENGKAJIAN PRIMER
a.       AIRWAY
Terdapat sumbatan pada jalan nafas oleh sputum/lendir. RR : 28 x/ menit, cepat dan dangkal
b.      BREATHING
Pasien tidak mengalami gangguan pernafasan, Irama pernafasan :  cepat, Kedalaman : dangkal. RR : 28 x/ menit.
c.       CIRCULATION
Tekanan Darah pasien : 100/60 mmHg (kuat dan regular), Nadi : 67 x/menit, capillary refill : <2 dtk="" sianosis="" span="" terdapat="" tidak="">, EKG menunjukkan sinus bradikardia.


d.      DISABILITY
Reaksi pupil kiri/kanan (+) terhadap cahaya, besar pupil kanan 2/kiri 2. Tingkat kesadaran somnolen.
4.      PENGKAJIAN SEKUNDER
Pengkajian dilakukan alloanamnesa dengan keluarga klien
a.       Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu klien mengatakan bahwa klien muntah 4 jam yang lalu setelah makan tempe bongkrek.
b.      Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan klien belum pernah dirawat dirumah sakit.
c.       Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan yang sama dengan klien.
d.      Anamnesa singkat
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak memiliki riwayat alergi.
e.       Pemeriksaan head to toe
1)      Kepala : mesosephal, klien berambut lurus dan panjang, dan tidak rontok.
2)      Mata : besar pupil kanan kiri 2 dan reaksi pupil keduanya (+) terhadap cahaya kunjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
3)      Telinga : bersih tidak terdapat serumen dan tidak mengalami gangguan pendengaran
4)      Hidung : Bentuk hidungnya simetris, tidak terdapat polip pada hidung.
5)      Wajah : wajah klien tampak simetris.
6)      Mulut : tampak hipersekrasi kelenjar ludah, mukosa mulut basah, bibir basah.
7)      Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
8)      Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk, RR 28 x/menit, cepat dan dangkal, HR 55x/menit, suara jantung s1 dan s2 tunggal.
9)      Abdomen : tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak asites, tidak ada luka memar, peristaltik usus 8x/mnit, perkusi hipertimpani.
10)  Ekstremitas : Tidak terdapat luka, capilari revil <2 akral="" detik="" dingin.="" span="">
11)  Genetalia : Bersih tidak ada kelainan, Tidak terdapat luka/ulkus, tidak terpasang kateter.
f.       Pemeriksaan tanda-tanda vital:
Tekanan darah  : 100/60 mmHg
BB                               : 54 kg (BB semula 55 kg)
Nadi                             : 67 x/ menit
RR                               : 28 x/menit
Suhu                             : 360C


B.     ANALISA DATA
NO
HARI/TANGGAL
DATA FOKUS
PROBLEM
ETIOLOGI
1.
Sabtu/ 14 Juni 2013
DS: -
DO:
-        Terdapat sumbatan pada jalan nafas oleh sputum/lendir.
-        Kesadaran : Somnolent
-        Nadi 67 x/mnt, Kuat, Reguler
-        RR : 28 x/mnt, Cepat dan dangkal
-        Hasil EKG: Sinus Bradikardia
Bersihan jalan nafas tidak efektif
obstruksi jalan nafas


DS :
-        Ibu klien mengatakan klien makan tempe bongkrek  saat dirumah, sudah lebih dari empat jam sejak terakhir makan.
-        Ibu klien mengatakan klien dirumah sudah muntah satu kali.
-        Ibu klien mengatakan sebelumnya klien merasa mual.
DO :
-        Penurunan berat badan
-        TD 100/60
-        RR : 28 x/mnt, Cepat dan dangkal
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Intake tidak adekuat ( Anoreksia, Mual dan Muntah )



C.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
TGL / JAM
DIAGNOSA
PRIORITAS
1
14 juni 2013
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
Potensial
2
14 Juli 2013
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat ( Anoreksia, Mual dan Muntah )
Aktual

D.    RENCANA KEPERAWATAN
TGL/JAM
TUJUAN & KRITERIA HASIL
INTERVENSI
14 Juni 2013
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan bersihan jalan nafas menjadi efektif dengan kriteria hasil:
NOC 1 :
Status Pernapasan : Pertukaran Gas tidak akan terganggu di buktikan dengan : Kesadaran composmentis, TTV menjadi normal, pernafasan menjadi normal yaitu tidak mengalami nafas dangkal
NIC 1: Pengelolaan Jalan Nafas
1.   Jaga kepatenan jalan nafas : buka jalan nafas, suction,  fisioterapi dada sesuai indikasi
2.   Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan
3.   Monitor pemberian oksigen
4.   Monitor status respirasi : adanya suara nafas tambahan.
5.   Identifikasi sumber alergi : obat,makan an, dll,  dan reaksi yang biasa terjadi
6.    Monitor respon alergi selama 24 jam
7.   Ajarkan/ diskusikan dgn klien/keluraga untuk menghindari alergen 
8.   Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif
9.   Pertahankan status hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi
10.  Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2, obat bronkhodilator, obat anti allergi, terapi nebulizer, insersi jalan nafas, dan pemeriksaan laboratorium: AGD
14 Juni 2013
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam pemenuhan nutrisi dapat adekuat/terpenuhi dengan kriteria hasil :
NOC 2 :
Status Gizi Asupan Makanan dan Cairan ditandai pasien nafsu makan meningkat, mual dan muntah hilang, pasien tampak segar
NOC 3:
Status Gizi; Nilai Gizi terpenuhi dibuktikan dengan BB meningkat, BB tidak turun.
NIC 2 : Pengelolaan nutrisi
1.    Ketahui kesukaan makanan pasien
2.    Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
3.    Timbang berat badan pasien dalam interval yang tepat
4.    Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
5.    Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan
NIC 3 : Bantuan menaikkan berat badan
1.    Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein
2.    Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui slang.
3.    Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi
4.    Rujuk ke program gizi di komunitas yang tepat, jika pasien tidak dapat membeli atau menyiapkan makanan yang adekuat

E.     IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TGL/JAM
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
14 Juni 2013
NIC 1: Pengelolaan Jalan Nafas
1.   Jaga kepatenan jalan nafas : buka jalan nafas, suction,  fisioterapi dada sesuai indikasi
2.   Identifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan
3.   Monitor pemberian oksigen, vital sign tiap .......  jam
4.   Monitor status respirasi : adanya suara nafas tambahan.
5.   Identifikasi sumber alergi : obat,makan an, dll,  dan reaksi yang biasa terjadi
6.   Monitor respon alergi selama 24 jam
7.   Ajarkan/ diskusikan dgn klien/keluraga untuk menghindari alergen 
8.   Ajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif
9.   Pertahankan status hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi
10.  Kolaborasi dgn Tim medis : pemberian O2, obat bronkhodilator, obat anti allergi, terapi nebulizer, insersi jalan nafas, dan pemeriksaan laboratorium: AGD
NIC 1: Pengelolaan Jalan Nafas
1.   Menjaga kepatenan jalan nafas : membuka jalan nafas, suction,  fisioterapi dada sesuai indikasi
2.   Mengidentifikasi kebutuhan insersi jalan nafas buatan
3.   Memonitor pemberian oksigen.
4.   Memonitor status respirasi : adanya suara nafas tambahan.
5.   Mengidentifikasi sumber alergi : obat,makanan, dll,  dan reaksi yang biasa terjadi
6.   Memonitor respon alergi selama 24 jam
7.   Mengajarkan/ mendiskusikan dengan klien/keluraga untuk menghindari alergen 
8.   Mengajarkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif
9.   Mempertahankan status hidrasi untuk menurunkan viskositas sekresi
10.  Mengkolaborasikan dengan Tim medis : pemberian O2, obat bronkhodilator, obat anti allergi, terapi nebulizer, insersi jalan nafas, dan pemeriksaan laboratorium: AGD
S: -
O:
-   Tidak terdapat sumbatan pada jalan nafas oleh sputum/lendir.
-        Kesadaran : compos mentis
-        Nadi 80 x/mnt,
-        RR : 24 x/mnt,
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
14 Juni 2013
NIC 2 : Pengelolaan nutrisi
1.    Ketahui kesukaan makanan pasien
2.    Tentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
3.    Timbang berat badan pasien dalam interval yang tepat
4.    Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
5.    Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan



NIC 3 : Bantuan menaikkan berat badan
1.    Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein
2.    Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui slang.
3.    Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi
4.    Rujuk ke program gizi di komunitas yang tepat, jika pasien tidak dapat membeli atau menyiapkan makanan yang adekuat
NIC 2 : Pengelolaan nutrisi
1.    Mengetahui kesukaan makanan pasien
2.    Menentukan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
3.    Menimbang berat badan pasien dalam interval yang tepat
4.    Memantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
5.    Menentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan
NIC 3 : Bantuan menaikkan berat badan
1.    Mendiskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein
2.    Mendiskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui slang.
3.    Merujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi
4.    Merujuk ke program gizi di komunitas yang tepat, jika pasien tidak dapat membeli atau menyiapkan makanan yang adekuat
S: Klien mengatakan sudah tidak  merasa mual dan muntah.
O:
-        TD 110/70 mmHg
-        RR : 24 x/mnt,
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar