1. Menjelaskan standar 3 pelayanan keperawatan
transkultural
Standar 3: Pengetahuan tentang budaya Perawat harus memperoleh pemahaman tentang
perspektif, tradisi, nilai-nilai, praktek, dan sistem keluarga beragam budaya
individu, keluarga, masyarakat, dan populasi mereka merawat, serta pengetahuan
tentang variabel kompleks yang mempengaruhi pencapaian kesehatan dan
kesejahteraan.
Saran untuk Pelaksanaan Standar 3
1. Menghasilkan dan / atau menyediakan staf modul pendidikan prinsip-prinsip umum perawatan yang kompeten secara budaya.
2. Menghasilkan dan / atau menyediakan staf modul pendidikan berfokus pada peningkatan pengetahuan spesifik dari sebagian kelompok budaya umum disajikan.
3. Sebagai sekelompok staf perawat di unit klinis atau agen klinis, membangun klub jurnal / staf intern sesi untuk meninjau literatur saat ini tentang kelompok budaya yang paling umum disajikan untuk memastikan berbasis bukti praktek.
4. Sebagai sekelompok staf perawat di unit klinis atau agen klinis, membangkitkan kesadaran budaya bulanan kegiatan untuk Anda dan rekan Anda yang mempromosikan kompetensi budaya (yaitu, budaya yang beragam speaker, media, makanan etnis).
5. Sebagai seorang perawat staf yang bekerja dengan rekan-rekan dan ilmu perpustakaan (jika ada), memperoleh informasi keterampilan keaksaraan untuk mengakses sumber-sumber elektronik dalam rangka untuk mendapatkan pengetahuan saat ini budaya dan budaya
Download dari tcn.sagepub.com oleh Marty Douglas pada September 27, 2011 Douglas et al. 321 alat penilaian (website keragaman, lintas budaya studi kasus pelayanan kesehatan) serta multimedia sumber dan webinar profesional.
1. Menghasilkan dan / atau menyediakan staf modul pendidikan prinsip-prinsip umum perawatan yang kompeten secara budaya.
2. Menghasilkan dan / atau menyediakan staf modul pendidikan berfokus pada peningkatan pengetahuan spesifik dari sebagian kelompok budaya umum disajikan.
3. Sebagai sekelompok staf perawat di unit klinis atau agen klinis, membangun klub jurnal / staf intern sesi untuk meninjau literatur saat ini tentang kelompok budaya yang paling umum disajikan untuk memastikan berbasis bukti praktek.
4. Sebagai sekelompok staf perawat di unit klinis atau agen klinis, membangkitkan kesadaran budaya bulanan kegiatan untuk Anda dan rekan Anda yang mempromosikan kompetensi budaya (yaitu, budaya yang beragam speaker, media, makanan etnis).
5. Sebagai seorang perawat staf yang bekerja dengan rekan-rekan dan ilmu perpustakaan (jika ada), memperoleh informasi keterampilan keaksaraan untuk mengakses sumber-sumber elektronik dalam rangka untuk mendapatkan pengetahuan saat ini budaya dan budaya
Download dari tcn.sagepub.com oleh Marty Douglas pada September 27, 2011 Douglas et al. 321 alat penilaian (website keragaman, lintas budaya studi kasus pelayanan kesehatan) serta multimedia sumber dan webinar profesional.
2. Menjelaskan implementasi standar 3 dalam pelayanan
1) Beri kesempatan pada klien untuk
memahami informasi yang
diberikan dan melaksanakannya
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya
kelompok
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu
4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan
yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan
diberikan dan melaksanakannya
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya
kelompok
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu
4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan
yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan
Perawat dan klien harus mencoba
untuk memahami budaya
masingmasing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka.
Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak
percaya sehingga hubungan terapeutik antara perawat dengan klien akan
terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari efektifitas keberhasilan
menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat terapeutik.
masingmasing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka.
Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak
percaya sehingga hubungan terapeutik antara perawat dengan klien akan
terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari efektifitas keberhasilan
menciptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat terapeutik.
·
Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan
budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan
budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
·
KESIMPULAN
Dari uraian yang telah dijabarkan pada bab terdahulu tentang penerapan asuhan
keperawatan Transkultural dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan
yang difokuskan kepada individu dan kelompok untuk mempertahankan,
meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya
2. Pengkajian asuhan keperawatan dalam konteks budaya sangat diperlukan untuk
menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien
3. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi
tindakan yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, membentuk budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan
mengganti budaya yang tidak sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru.
4. Perencanaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu
saja dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya
klien sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien.
5. Evaluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan perencanaan dan
pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.
3.
Strategi upaya untuk meningkatkan pelayanan
standar 3
Perawat
professional perlu pengetahuan khusus tentang kelompok utama dari individu
beragama dan budaya , keluarga dan masyarakat yang mereka layani, namun tidak
terbatas pada spesifik praktek budaya tentang kesehatan, defenisi perawatan dan
keyakinan tentang kesehatan dan biologi , lintas budaya ,pandangan dunia
akulturasi dan kehidupan seperti status imigrasi serta sejarah
penindasan,kekerasan dan trauma yang di derita.
Dosen : Ns.Askar
S,kep.M.kes
Transcultural
in Nursing

OLEH:
KELOMPOK
3
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI
HASANUDDIN MAKASSAR
2015/2016
NAMA
ANGGOTA KELOMPOK 3
1. ANDI
FITRA PUJI RAHAYU NH0113016
2. ANDI
IKRAM NH0113017
3. ANDI
MUTIARA SARI NH011301
4. ANDI
UPALYADI MUL NH01130
5. ANDRIANA NH0113
6. ANGGRAINI
YUSUF NH0113
7. ANNY
SAFITRI NH0113023
8. ANYONG
RAMLI NH0113
Tidak ada komentar:
Posting Komentar